Dari
data diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Permintaan
terbesar akan komoditi jagung terjadi pada tahun 2006 sebesar 13241,
dan harga terbesar juga terjadi pada tahun yang sama sebesar 1802.
CPI
yang terbesar terjadi pada tahun 2006, yaitu sebesar 355%. Inflasi juga
menunjukkan gejala yang sama, yaitu terbesar pada tahun 2006 sebesar 255 %.Ada hubungan
yang cukup erat antara IHK dan inflasi, perubahan IHK mencerminkan adanya
perubahan-perubahan harga, ketika harga jagung mengalami kenaikan dapat
dikatakan
telah terjadi inflasi pada komoditi
jagung. Indeks Harga Konsumen dapat dijadikan sebagai ukuran inflasi, dimana didalamnya
tercermin perkembangan harga dari
komoditas jagung. Hal ini
membuktikan bahwa harga jagung pada tahun 2006 mencapai 1802/kg bila
dibandingkan dengan harga tahun dasar (1995) yaitu 507/kg, kenaikan harga ini
disebabkan oleh inflasi. Semakin tinggi IHK maka akan semakin tinggi pula
Inflasinya. Yang berarti terjadi penurunan nilai uang, walaupun secara nominal
harga jagung pada tahu 2006 naik.
TAHUN
|
Permintaan jagung (kg)
|
Harga jagung (kg)
|
CPI
|
INFLASI
|
1995
|
8678
|
507
|
100%
|
0%
|
1996
|
9402
|
619
|
122%
|
22%
|
1997
|
9358
|
700
|
138%
|
38%
|
1998
|
9357
|
1244
|
245%
|
145%
|
1999
|
9245
|
1480
|
292%
|
192%
|
2000
|
10367
|
1440
|
284%
|
184%
|
2001
|
9595
|
1450
|
286%
|
186%
|
2002
|
10309
|
1.500
|
296%
|
196%
|
2003
|
11676
|
1.620
|
320%
|
220%
|
2004
|
12176
|
1670
|
329%
|
229%
|
2005
|
12698
|
1700
|
335%
|
235%
|
2006
|
13241
|
1802
|
355%
|
255%
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar