JURNAL
TEORI EKONOMI 1
“Mekanisme Perekonomian Empat
Sektor”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
ASTERIA
ELANDA K 21211267
DENNIS
MAHARDIKA 21211849
NUR SYAIMA
ANNISA 28211565
KHAIRIYAH 28211538
Kelas: SMAK05-03
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada sistem perekonomian
terbuka, terdapat empat sektor pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah, dan
sektor luar negeri. Analisis perekonomian
terbuka merupakan suatu analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi
(pendapatan nasional) suatu negara dengan mempertimbangkan pengaruh dari
kegiatan ekspor dan impor Negara tersebut. Dengan demikian dalam analisis ini
muncul dua aliran baru dalam sirkulasi aliran pendapatan yakni aliran
pendapatan yang diterima dari mengekspor dan aliran pengeluaran untuk membeli
barang yang diimpor dari negara lain. Hal ini berpengaruh terhadap besarnya
pendapatan nasional pada perekonomian. Perekonomian empat sektor hampir sama dengan perkonomian
tiga sektor, yaitu dengan menjumlahkan pengeluaran dari sektor-sektor ekonomi.
Pengeluaran sektor luar negeri ini berupa ekspor (X) dan impor (M) dan selisih
antara nilai ekspor dengan nilai impor (X-M) disebut dengan ekspor netto.
Besar
kecilnya permintaan barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara sangat berpengaruh pada tingkat
pendapatan mereka. Oleh karena itu, dalam ekonomi makro permintaan ekspor
dianggap tetap. Saat ini,
perubahan besar terjadi dan menuju ekonomi pasar telah
berlangsung dibeberapa negara, termasuk Indonesia dengan
sistem yang sebelumnya dominan ekonomi perencanaan terpusat (otoriter). Makroekonomi meneliti pengaruh interaksi
antar segmen yang penting dari
perekonomian nasional pada negara yang satu dan negara lainnya atau
rumah tangga nasional dengan pasar tenaga
kerja, uang, modal, barang dan jasa serta sumber daya
alam.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan perekonomian 4 sektor atau perekonomian
terbuka?
2.
Bagaimana mekanisme perekonomian 4 sektor?
3.
Bagaimana konsep keseimbangan perekonomian 4 sektor?
4.
Apa yang dimaksud dengan perekonomian terbuka: export-impor?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perekonomian Empat Sektor (Perekonomian Terbuka)
Perekonomian terbuka / perekonomian empat sektor
merupakan suatu negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara – negara
lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri diekspor atau
dijual ke luar negeri dan disamping itu terdapat pula barang di negara itu yang
diimpor dari negara – negara lain. Perekonomian terbuka dinakan juga sebagai
ekonomi empat sektor, yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada empat sektor
yaitu :
1.
Sektor Rumah Tangga
(Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yg dianggap homogen
& identik.
2.
Sektor Perusahaan (Firms
Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi brg &
jasa.
3.
Sektor Pemerintah
(Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan
masyarakat & perusahaan.
4.
Sektor Luar Negeri (
Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, dimana perekonomian melakukan
transaksi ekspor-impor.
B.
Mekanisme Perekonomian Empat Sektor
Disebut dengan Kegiatan ekonomi empat sektor karena
kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri,
tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri. Dalam diagram circular flow
terdapat pasar-pasar yang mempengaruhi kegiatan ekonomi, pasar-pasar tersebut
meliputi : Pasar barang, Pasar tenaga kerja, Pasar Uang & Lembaga keuangan,
serta Pasar Luar negeri.
Dari diagram circular Flow diatas terdiri dari 4 komponen
yaitu :
1. Rumah Tangga
Hubungan dengan Perusahaan
Pada awalnya rumah tangga menjual SDM yang dimilikinya
kepada perusahaan. Dari interaksi antara rumah tangga dan perusahaan
dipertemukan pada Pasar tenaga kerja. Kemudian dari penjualan SDM tersebut,
rumah tangga mendapatan penghasilan yang terdiri dari sewa, bunga, upah dan
profit. Hal ini dipertemukan dalam pasar uang & lembaga keungan.
Hubungan dengan Pemerintah
Dalam hubungan ini rumah tangga menyetorkan sejumah
uang sebagai pajak kepada pemerintah dan rumah tangga menerima penerimaan
berupa gaji, bunga, penghasilan non balas jasa dari pemerintah (berupa hasil
dari pajak).
Hubungan dengan negara lain
Untuk mencapai hubungan dengan negara lain rumah tangga
harus melewati pasar barang dan pasar luar negeri. Rumah tangga mengimpor
barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2. Perusahaan
Perusahaan merupakan gabungan unit kegiatan yang
menghasilkan produk barang dan jasa.
Hubungan dengan Rumah Tangga
perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa
yang dikonsumsi oleh masyarakat. Lalu Perusahaan mendapatkan penghasilan
dari penjualan produknya. Interaksi tersebut dipertemukan dalam pasar
barang. Pasar Barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan
permintaan barang dan jasa. Pasar barang sering diistilahkan dengan sektor
riil.
Hubungan dengan Pemerintah
Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah dan perusahaan
menjual produk dan jasa kepada pemerintah melalui pasar barang.
Hubungan dengan Dunia
Internasional
Perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa
dari luar negeri melalui pasar barang dan pasar luar negeri. Dari hasil
penjulan tersebut perusahaan mendapatkan laba/keuntungan.
3. Pemerintah
Bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat
dan bisnis.
Hubungan dengan RumahTangga
pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk
kebutuhan operasional, pembangunan, dan lain-lain untuk membangun negara.
Hubungan dengan Perusahaan
pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari perusahaan dan
pemerintah juga membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran
belanja yang ada.
4. Negara-negara lain
Hubungan dengan Rumah tangga
Negara-negara lain(dunia internasional) menyediakan barang
dan jasa untuk kepentingan rumah tangga yang dilakukan di pasar luar negeri,
dari pasar luar negeri masuk ke dalam pasar barang dalam negeri sehingga produk
yang dihasilkan dapat dibeli oleh rumah tangga. Sehingga dari transaksi jual
beli tersebut negara lain mendapatkan laba/keuntungan.
Hubungan dengan Perusahaan
dunia internasional(negara lain) mengekspor produknya kepada
bisnis-bisnis perusahaan. Aliran barang dan jasanya juga melalui pasar negeri
lalu masuk ke pasar barang. Dari proses tersebut juga dihasilkannya suatu laba.
C.
Konsep Keseimbangan Perekonomian
Empat Sektor
Pendapatan Nasional
Keseimbangan
Syarat keseimbangan pendapatan nasional dalam
perekonomian terbuka adalah :
Y = C + I + G + (X – M) dan
I + G + X = S + T + M
Ket.
Y = Tingkat Pendapatan
S
= Tabungan
C = Konsumsi
T = Pajak
I = Investasi
G = Peng Pemerintah
X = Expor
M = Impor
Dalam Perekonomian Terbuka 4 Sektor,
akan mewujudkan dua aliran baru dalam sirkulasi aliran Pendapatan, yaitu :
1.
Aliran pendapatan yang
diterima dari mengekspor, yang merupakan “Suntikan” kepada aliran pendapatan.
2.
Aliran pengeluaran untuk
membeli barang yang diimpor dari negara-negara lain, yang merupakan “Bocoran”
kepada aliran pendapatan.
Ciri-ciri Pokok dari Aliran
Pendapatan Perekonomian Terbuka
Rumah
tangga mendapat aliran pendapatan berupa gaji/upah, sewa, bunga
& keuntungan, dan pendapatan tersebut digunakan
utk :
1. Pengeluaran konsumsi (membeli brg & jasa yg diproduksi
perusahaan dalam negeri
2. Membayar pajak
3. Mengimpor (membeli barang impor)
4. Menabung ke Bank/ Lembaga Keuangan.
Di samping aliran uang keluar untuk
membayar impor, juga aliran pengeluaran ke sektor perusahaan (pembayaran atas
ekspor);
Aliran perbelanjaan (pengeluaran) penanam modal untuk beli
barang dan peralatan modal dari sektor perusahaan.
Pengeluaran pemerintah ke sektor perusahaan untuk membeli
kebutuhan administrasi & belanja modal untuk
investasi pemerintah.
D.
Perekonomian Terbuka: Export -
Impor
1.
Ekspor (X)
Jika suatu negara melakukan
ekspor barang dan jasa ke Negara lain, maka ia harus memproduksi barang dan
jasa melebihi jumlah produksi yang diperlukan di dalam negri.
Dengan meningkatnya jumlah
produk (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu Negara, maka hal ini juga
akan meningkatkan pendapatan nasional (Y) negara tersebut.
Karena ekspor merupakan salah
satu jenis pengeluaran agregat (aggregate expenditure), sehingga dapat
mempengaruhi tingkat pendapatan nasional yang akan dicapai oleh suatu Negara.
“Apabila ekspor meningkat,
maka pengeluaran agregat akan meningkat pula, dan keadaan ini selanjutnya akan
menaikan pendapatan nasional”.
“Namun sebaliknya, pendapatan
nasional (Y) tidak dapat mempengaruhi besar kecilnya ekspor”. Apabila
pendapatan nasional bertambah besar, ekspor belum tentu meningkat, atau
besarnya ekspor dapat meningkat atau mengalami perubahan, meskipun pendapatan
nasional tetap besarnya”.
Besarnya kecilnya ekspor tidak
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional yang terjadi dalam perekonomian
sehingga fungsi ekspor mempunyai bentuk yang sama dengan fungsi investasi dan
pengeluaran pemerintah.
2.
Impor (M)
Dalam analisis makro ekonomi
diasumsikan bahwa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pembelian
barang dari luar negri (impor) suatu Negara adalah kemampuan membayar (daya
beli) Negara tersebut terhadap barang impor.
Makin tinggi kemampuan
membayar (daya beli)-nya maka tinggi pula impor yang dapat dilakukannya. Karena
tinggi rendahnya daya beli suatu Negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan
nasionalnya. Maka tinggi rendahnya impor Negara tersebut, juga ditentukan
oleh besar kecilnya pendapatan nasionalnya.
“Makin tinggi pendapatan
nasional, makin besar pula impor yang dapat dilakukan oleh Negara
tersebut.
3.
Perekonomian Terbuka: Export-Impor/Kurs
Dalam menganalisa suatu
perkenomian, dikenal dua model perekonomian, yaitu perekonomian tertutup dan
perekonomian terbuka.
Perekonomian tertutup adalah model perekonomian
yang pada pelakunya, khususnya Produsen dan Konsumen, secara sederhana akan
melakukan kegiatan dalam penjualan dan pembelian di pasar yang saling
melengkapi untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya masing-masing. Dalam
transaksi pasar tersebut, mereka akan terikat dengan kontrak dagang atau
kesepakatan jual beli, dan kemudian ditetapkanlah harga jual atau harga beli
dari kegiatan tersebut. Untuk memfasilitasi kegiatan produksi dan
kegiatan konsumsi ini secara efektif maka sistem perekonomian memerlukan Lembaga
perbankan dan lembaga keuangan lainnya seperti pasar modal, lembaga asuransi,
lembaga penjamin, pegadaian atau lembaga keuangan mikro yang terdapat di daerah
pedesaan. Lembaga Perbankan peranannya sangat vital untuk mengumpulkan
dana-dana yang ada di masyarakat, yang selanjutnya mereka akan melakukan
pengalokasian dana tersebut melalui pemberian fasilitas perkreditan atau jasa
perbankan lainnya. Hal ini dikatakan ekonomi pasar tertutup, karena
didalamnya belum termasuk peran luar negeri dalam sistem ekonomi
tersebut.
Pada sistem ekonomi yang
terbuka, terdapat kemungkinan dari
produsen untuk melakukan kegiatan ekspor barang dan produk dagangan dengan
tujuan pasar-pasar di negara lain atau sebaliknya melakukan kegiatan impor atas
bahan mentah dan bahan penolong serta mesin atau barang jadi dari luar
negara. Dalam model terbuka ini jasa perbankan dan lembaga keuangan dapat
juga berasal dari luar negeri dan kita dihadapkan pada sistem perekonomian yang
semakin menyatu (the borderless economy) yang disebut dengan the global
economy. 6Dengan memasukkan sektor luar negeri ke dalam model
penghitungan pendapatan nasional, berarti kita menamijahkan dua variabel dalam
model perekonomian tiga sektor, yaitu variabel ekspor (X) dan variabel impor
(M). Dengan demikian untuk menghitung pendapatan nasional keseimbangan pada
perekonomian terbuka dilakukan dengan jalan menyamakan antara sisi pendapatan
dan sisi pengeluaran.Dalam sistem perekonomian terbuka ini, pengeluaran untuk
impor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu apakah impor itu tergantung dari
variabel lain, atau tidak (nilainya dianggap tetap).Untuk impor yang nilainya
tetap dapat dituliskan sebagai berikut :M = M0; di mana M0
adalah besarnya impor Sedangkan impor yang nilainya tergantung dari besar
kecilnya pendapatan dirumuskan sebagai berikut: M= M0 + mY, di mana
Y adalah pendapatan dan m adalah Marginal Propensity to ImportMenurut
Tedi Heriayanto 8, tolok ukur yang baik untuk menilai kadar
keterbukaan suatu perekonomian adalah rasio ekspor dan impor terhadap total
GNP. Jika rasio ekspor-impor terhadap GNP melebihi 50% maka dikatakan
perekonomian lebih terbuka. Perdagangan internasional dapat terjadi karena
beberapa alasan, yaitu :
a.
Keanekaragaman kondisi produksi. Perdagangan diperlukan karena adanya
keanekaragaman kondisi produksi di setiap negara. Misalnya, negara A karena
beriklim tropis dapat berspesialisasi memproduksi pisang, kopi; untuk
dipertukarkan dengan barang dan jasa dari negara lain.
b.
Penghematan biaya. Alasan kedua adalah timbulnya increasing returns to
scale (penurunan biaya pada skala produksi yang besar). Banyak proses
produksi menikmati skala ekonomis, artinya proses produksi tersebut cenderung
memiliki biaya produksi rata-rata yang lebih rendah ketika volume produksi
ditingkatkan.
c.
Perbedaan selera. Sekalipun kondisi produksi di semua daerah serupa, setiap
negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda.
Contohnya, negara A dan B menghasilkan daging sapi dan daging ayam dalam jumlah
yang hampir sama, tetapi karena masyarakat negara A tidak menyukai daging sapi,
sedang negara B tidak menyukai daging ayam, dengan demikian ekspor yang saling
menguntungkan dapat terjadi di antara kedua negara tersebut, yaitu bila negara
A mengimpor daging ayam dan mengekspor daging sapi, sebaliknya negara B
mengimpor daging sapi dan mengekspor daging ayam.
d.
Prinsip keunggulan komparatif (comparative advantage). Prinsip ini
mengatakan bahwa setiap negara akan berspesialisasi dalam produksi dan
mengekpor barang dan jasa yang biayanya relatif lebih rendah (artinya lebih
efisien dibanding negara lain); sebaliknya setiap negara akan mengimpor barang
dan jasa yang biaya produksinya relatif lebih tinggi (artinya kurang efisien
dibanding negara lain).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal dua
pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan, dan sektor tiga pelaku ekonomi yaitu Pemerintah,
Konsumen, dan Produsen,
Perekonomian
dua sektor merupakan penyederhanaan dalam mempelajari sistem perekonomian
secara keseluruhan. Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor merupakan
keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh
sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan
sektor luar negeri. Perilaku
pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga bisa dilakukan dengan
membuat fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, untuk melihat bagaimana perubahan
pendapatan terhadap tingkat pengeluaran konsumsi dan tabungan. Kecenderungan
bagi sektor rumah tangga untuk melakukan konsumsi disebut dengan Marginal
Propensity to Consume (MPC). Sedangkan kecenderungan bagi sektor rumah tangga
untuk melakukan tabungan disebut dengan Marginal Propensity to Save (MPS).
Pada
perekonomian tiga sektor dimasukkan sektor pemerintah dalam analisis
keseimbangan pendapatan nasional. Dengan demikian, maka dalam perekonomian tiga
sektor terdiri dari sektor rumah tangga, sektor bisnis/swasta, dan sektor
pemerintah. Adanya sektor pemerintah akan muncul pengeluaran pemerintah pada
sisi pengeluaran dan pajak pada sisi pendapatan. Pajak yang dikenakan oleh
pemerintah akan mengurangi tingkat pendapatan yang siap dikonsumsikan.
Pendapatan yang siap dikonsumsi dikurangi dengan pajak, disebut dengan
pendapatan disposibel.
Jenis
pajak yang dikenakan oleh pemerintah dapat diklasifikasikan menjadi empat
jenis, yaitu: Pajak regresif, Pajak progresif, Pajak proporsional, dan Pajak tetap (lump sum tax).
Dalam ilmu ekonomi makro kita mengenal empat pelaku
ekonomi yaitu sektor rumah tangga, sektor
swasta, sektor pemerintah, dan sektor luar negeri.
Perkembangan
perekonomian suatu negara tidak akan lepas dari perkembangan ekonomi
internasional. Suatu negara akan selalu tergantung pada perekonomian asing,
karena tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh suatu negara dapat
disediakan sendiri oleh perekonomian domestik. Suatu negara akan melakukan
perdagangan dengan negara lainnya berdasarkan keunggulan absolut (Absolute
Advantage) atau keunggulan komparatifnya Comparative Advantage).
Interaksi
ekonomi antara perekonomian domestik dan luar negeri tidak hanya terjadi dalam
bentuk transaksi perdagangan barang dan jasa saja, melainkan juga dalam bentuk
masuknya modal/dana dari sektor luar negeri atau keluarnya modal/dana ke luar
negeri. Catatan yang menunjukkan nilai berbagai jenis
transaksi yang terjadi antara suatu negara dengan negara lainnya disebut dengan
neraca pembayaran (Balance of Payment). Neraca pembayaran terdiri dari
transaksi berjalan (Current Account) dan Neraca Modal (Capital Account).
Perekonomian
internasional melibatkan berbagai negara dengan berbagai jenis mata uang. Nilai
dari berbagai mata uang relatif berbeda bila kita bandingkan daya belinya dari
tiap mata uang terhadap suatu barang. Perbedaan daya beli tiap mata uang ini
akan memberikan suatu nilai tukar atau kurs dari tiap mata uang dunia. Sistem
nilai tukar yang dianut oleh berbagai negara terdiri dari dua jenis, yaitu Sistem Nilai Tukar Tetap (Fixed Rate) dan Sistem Nilai Tukar Mengambang (Floating Rate).
Menurut
Sadono Sukirno, peranan perdagangan luar negeri dalam meningkatkan perekonomian
adalah sebagai berikut: Mempertinggi efisiensi penggunaan
faktor produksi, Memperluas
pasar produksi dalam negeri, dan Mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi.
Diluar pendapat Sadono
Sukirno, peranan perdagangan luar negeri juga dapat menambah relasi sehingga masing-masing sektor sebagai
pelaku ekonomi utama memiliki hubungan interaksi relasi yang erat dalam
menciptakan pendapatan dan pengeluaran, dan juga tentunya membuat
devisa Negara tersebut bertambah, sehingga kehidupan semua orang akan
menjadi lebih baik dan lebih sejahtera.
B. DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sodono. 2004.
Makroekonomi Terori Pengantar. Edisi ketiga. PT.
Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Materinya kurang meninjau !
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus