Fungsi bank secara umum adalah menghimpun
dana dari masyrakat luas(funding) dan menyalurkan dalam bentuk pinjaman atau
kredit(lending) untuk berbagai tujuan. Di sisi Asset merupakan use of fund, bank dapat menggunakkan dana yang
diterima dari para nasabah yang kelebihan uang untuk meminjamkan kepada
masyarakat untuk kredit dan investasi, sedangkan disisi liabilities merupakan source
of fund atau darimana Bank mendapat dana. Dalam mendpatkan dana Bank membayar
Cost of fund.
Asset (Use of Fund)
|
Liabilities (Source of fund)
|
Loan
|
III.Deposit
|
securities
|
II.Capital
|
Other Assets
|
I.Securities
|
Uang Tunai
|
|
Cash Reserves
|
Tidak pernah ada struktur atau regulasi
disisi Liabilities, tetapi ada di asset. Seperti yang dijelaskan tabel dibawah
ini:
Liabilities di Bank adalah sumber darimana Bank
mendapatkan uang , perlakuan akuntansi nya adalah :
1. + (apabila bertambah) maka akan di Kr
2. (apabila berkurang) maka akan di Db
Sedangkan aktiva adalah bagaimana bank
menyalurkan dana yang sudah didapat, perlakuan akuntansi nya adalah :
1. + (apabila
bertambah) maka akan di Db
2. – (apabila
berkurang) maka akan di Kr
Contoh kasus:
Pada tanggal 5/6 Atun menyetor ke bank
sebesar 50 juta untuk tabungan, maka Bank mendapat dana tunai, pencatatannya
adalah sebagai berikut :
Kas(+)Db
Sebesar 50
juta
Tabungan (+) Kr
Kemudian pada tanggal 7/6 Atun melakukan
pinbuk (pemindahbukuan) debet dari tabungan ke deposito sebesar 25 juta. Maka
pencatatan akuntansi nya adalah :
Tabungan (-) Db
Sebesar
25 juta
Deposito (+) Kr
PROSES KLIRING
Berikut ini merupakan suatu ilustrasi BI
sebagai tempat untuk saling menukar warkat dan asal mula peristiwa kliring. Ada
empat bank saling mengirim surat lewat kurir. Seperti bagan dibawah ini :
Setiap pagi
Kurir dari Bank Siti mengantar surat ke bank Toni , sorenya Bank toni mengantar
surat ke Bank Siti, atau sebaliknya. Seperti bagan yang kita lihat diatas, para
kurir mengantar surat ke antar Bank setiap pagi dan sore. Pada suatu hari saat
istrahat keempat kurir dari masing-masing Bank makan dan bertemu, mereka
menemukan ide untuk bertukar surat setiap pagi dan sore. Mulai keesokan harinya
Mereka hanya minum di warug kopi tersebut kemudian saling bertukar surat.
Pemilik warung kopi merasa dirugikan karena mereka hanya minum di warungnya,
kemudian pemilik warung kopi meminta bayaran.
Dari
ilustrasi diatas, maka warung kopi tersebut adalah BI, dan surat yang
dipertukarkan adalah warkat.
Warkat kliring adalah alat atau sarana yang dipakai
dalam lalu lintas pembayaran giral yang diperhitungkan dalam kliring dan
biasanya terdiri atas cek, biyet giro, surat bukti penerimaan transfer dari
luar kota (kiriman uang), wesel bank untuk transfer atau wesel unjuk, nota
debet atau kredit dan jenis-jenis warkat lain yang telah disetujui
penyelenggara.
BI menetapkan untuk Bank yang ingin melakukan
penukaran surat harus bayar dan menyimpan uang, sesuai dengan peraturan RK pada
BI minimal 8%.
Warkat kliring yang dapat dikliringkan adalah harus
dinyatakan dalam mata uang rupiah dan bernilai nominal penuh ( seratus persen
nilai nominal) serta telah jatuh tempo pada saat dikliringkan . Nota atau
warkat yang diikutsertakan dalam kliring dapat dikelompokan menjadi empat macam
ota atau warkat kliring.
Ø Nota debet keluar
Merupakan warkat yang disetorkan oleh nasabah untuk
keuntungan rekeningnya. Bank penarik akan mendebit rekening giro pada bank
Indonesia.
Ø Nota kredit masuk
Ø Nota kredit masuk
Merupakan warkat yang diterima oleh suatu bank untuk
keuntungan rekening nasabah bank tersebut . Disisi bank penerima warkat ini
akan mendebit rekening giro pada bank idonesia.
Ø Nota debit masuk
Merupakan warkat yang diterima oleh suatu bank atas
cek sendiri yang telah ditarik oleh nasabahnya. Bank ini akan mengkredit
rekening giro pada bank Indonesia.
Ø Nota kredit keluar
warkat dari nasabah sendiri untuk disetorkan kepada nasabah
pada bank lain. Disini akan tercipta perhubungan giro. Bank yang menyerahkan
warkat kepada bank lain akan mengkredit rekening giro pada bank Indonesia
Pencatatan
Akuntansi untuk Kliring
Tn. Joko
adalah seorang eksportir, yang ingin bekerjasama dengan Nn. Atun yang seorang
pengusaha kerupuk. Tn. Joko membeli kerupuk sebsar 50 juta ke Nn Atun, akan
tetapi Tn.Joko menyimpan uangnya di Bank Siti, Sedangkan Atun ingin mengambil
uangnya di Bank Karman, maka peristiwa ini dapat diselesaikan dengan proses
Kliring.
Surat
|
RK pada BI
|
saldo Bi
|
|
Nota dbt Keluar
|
+
|
nota dbt masuk
|
-
|
nota kredit keluar
|
-
|
nota kredit masuk
|
+
|
tolakkan kliring
|
siti (+)
|
karman (-)
|
Tolakkan
kliring
Contoh kasus
: Misalnya Suatu bank memiliki modal 100 juta, sesuai ketentuan bank tersebut
harus mendepositkan cadangan kas sebesar 8% kepada BI. Tetapi Bank tersebut
mendeposit sebesar 10 juta di BI, maka 8
juta adalah RR, dan yang 2 juta adalah Excess Reserve untuk jaga-jaga kalau
kalah kliring. Seandainya Bank tersebut mengalami kalah kliring sebesar 4 juta,
maka 10 juta – 4 juta = sisa 6 juta, hal ini menunjukkan bahwa Bank tersebut -2
juta , karena cadangan kas minimumnya harus 8 juta. Apabila hal itu terjadi
diluar masa setoran (biasanya 10 hr/ 2 minggu) , maka langkah yang harus
diambil untuk menutupi kekurangan tersebut adalah “call money”. Dengan kata lain Bank tersebut harus meminjam kepada
bank lain yang kelebihan cadangan kas di BI. Bunga dari Call money sangatlah
tinggi, biasanya Bunga nya per malam sebesar 10 % (Bungan ON/Over Night),
padahal jika dibandingkan dengan bunga kredit biasa hanya 105 per tahun (Bunga
Pa/ per tahun). Apabila suatu Bank mengalami kalah kliring dalam jumlah besar,
tentu ini akan menyebabkan terjadinya proses likuidasi suatu bank, oleh karena
itu Bank harus dapat memperkirakan berapa cadangan kas yang harus disimpan di
BI, agar tidak sampai melakukan Call money. RK BI biasanya dipengaruhi oleh deposit dan ransaksi kliring. Kliring dapat dilakukan jika Beda Bank tetapi masih satu wilayah. Tolakkan kliring biasanya disebabkan oleh Saldo yang tidak cukup, cek yang rusak, atau tidak sesuai.
dari Bagan diatas misalnya nasabah atun di Wamena menerima cek dari Joko nasabah Bank Siti Jakarta ,dan ingin di cairkan di BRI Wamena. Maka tidak dapat langsung dicairkan di BRI Wamena. Bank Siti Jakarta harus mentransfer ke Bank Siti wamena (dinamakan Rekening antar Kantor syaratnya Bank yang sama, tetapi wilayahnya berbeda, kemudian Bank Siti wamena melakukan kliring kepada BI wamena, dan akhirnya diterima oleh BRI wamena.Saat Tn.Joko seorang nasabah di Bank BRI wamena ingin mencairkan cek nya maka harus melalui proses kliring. misalnya cek tersebut berasal dari Nn. Atun Nasabah Bank Siti. Maka jurnal atau perlakuan akuntansi untuk bank Siti adalah : Db. Tab Atun; Kr RK Pada BI, Sedangkan Joko Db RK pada BI ; Kr.Tab Joko. Berikut ini merupakan urutan Jurnal dari bagan diatas :
1. Ketika Bank Siti di jakarta mentransfer cek Atun ke Bank Siti Wamena maka : Db Tab Atun ; Kr Rekenening Perantara transfer atau RAK
2. Ketika Bank Siti Wamena ke Bank BI Wamena maka : Db RK pada BI ; Kr tab Joko.
Bank mendapat pendapatan melalui Jasa bank (fee base atau lalu lintas moneter) seperti contoh diatas Bank Juga mendapat pendapatan dr adanya proses kliring, selain itu operasional atau interest base juga merupakan sumber pendapatan Bank.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar