Selama
beberapa tahun belakangan ini hampir semua negara-negara maju yang tergabung
dalam G -10 countries telah menerapkan sistem Real-Time Gross
Settlement (RTGS) untuk transaksi transfer antar bank. Menurut laporan BIS
sampai saat ini sekurang-kurangnya 30 negara telah menggunakan sistem RTGS.
BI-RTGS adalah sistem
transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam
waktu seketika. Sejak dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 17 November
2000, BI-RTGS berperan penting dalam pemrosesan aktivitas transaksi pembayaran,
khususnya untuk memproses transaksi pembayaran yang termasuk High Value
Payment System (HVPS) atau transaksi bernilai besar yaitu transaksi
Rp.100 juta keatas dan bersifat segera (urgent). Transaksi HPVS
saat ini mencapai 90% dari seluruh transaksi pembayaran di Indonesia sehingga
dapat dikategorikan sebagai sistem pembayaran nasional yang memiliki peranan
signifikan (Systemically Important Payment System).
Sistem BI-RTGS
memberikan banyak manfaat, selain berfungsi meningkatkan kepastian penyelesaian
akhir (settlement finality) setiap transaksi pembayaran, yang berarti
mengurangi risiko penyelesaian akhir (minimizing settlement risk) , BI
RTGS juga menjadi sarana transfer dana antar-bank yang praktis, cepat, efisien,
aman dan handal.
BI-RTGS didisain untuk
memastikan penyelesaian akhir dapat dilakukan secara gross settlement,
real time, final dan irrevocable. Penyelesaian transaksi BI RTGS
dilakukan per transaksi secara seketika dan tidak dapat dibatalkan.
BI-RTGS juga merupakan
Settlement Processor. Sebagai settlement processor,
BI-RTGS menjadi sarana penyelesaian akhir bagi transaksi pembayaran ritel,
meliputi pembukuan hasil kliring yang diselenggarakan oleh BI (SKNBI) dan hasil
kliring ATM/kartu debit/kartu kredit.
Berikut ini
adalah data Tabel Transaksi RTGS Agregat periode Januari 2012-Februari 2013.
Tabel
Transaksi RTGS Agregat
Periode
|
Nilai
(Miliar Rp) |
Volume
(Satuan) |
Februari 2013
|
5,969,171.38
|
1,372,615
|
Januari 2013
|
6,983,393.12
|
1,485,318
|
Desember 2012
|
7,316,091.94
|
1,559,903
|
November 2012
|
6,291,283.45
|
1,548,902
|
Oktober 2012
|
6,365,437.60
|
1,610,298
|
September 2012
|
6,672,392.19
|
1,387,092
|
Agustus 2012
|
6,414,790.39
|
1,392,014
|
Juli 2012
|
7,393,446.72
|
1,536,598
|
Juni 2012
|
7,688,022.49
|
1,461,735
|
Mei 2012
|
9,648,360.96
|
1,477,506
|
April 2012
|
10,200,543.64
|
1,361,976
|
Maret 2012
|
10,336,170.39
|
1,402,863
|
Februari 2012
|
10,391,327.73
|
1,375,369
|
Januari 2012
|
10,679,242.84
|
1,384,169
|
Dari data diatas menunjukkan transaksi rtgs
yang mengalami fluktuasi. Dari beberapa periode, pada bulan Februari Nilai
transaksi RTGS yang paling kecil. Hal ini terjadi karena bencana banjir
di Jakarta dan sekitarnya pada 16-18 Januari lalu. Seperti yang kita ketahui
Jakarta adalah Kota dengan transaksi RTGS terbesar.
Direktur
Grup Hubungan Masyarakat BI Difi. A. Johansyah. Pada 16-18 Januari,
penyelenggaraan sistem pembayaran berjalan denterjadi penurunan transaksi yang
signifikan, untuk RTGS dan SKNBI, karena aktivitas pebisnis terhambat, jadi
tidak bisa ke bank.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar