Selasa, 12 Maret 2013

Review 3 : Transaksi RTGS turun drastis akibat Banjir di berbagai daerah.


Selama beberapa tahun belakangan ini hampir semua negara-negara maju yang tergabung dalam G -10 countries telah menerapkan sistem Real-Time Gross Settlement (RTGS) untuk transaksi transfer antar bank. Menurut laporan BIS sampai saat ini sekurang-kurangnya 30 negara telah menggunakan sistem RTGS.
BI-RTGS adalah sistem transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika. Sejak dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 17 November 2000, BI-RTGS berperan penting dalam pemrosesan aktivitas transaksi pembayaran, khususnya untuk memproses transaksi pembayaran yang termasuk High Value Payment System (HVPS) atau transaksi bernilai besar yaitu transaksi Rp.100 juta keatas dan bersifat segera (urgent). Transaksi HPVS saat ini mencapai 90% dari seluruh transaksi pembayaran di Indonesia sehingga dapat dikategorikan sebagai sistem pembayaran nasional yang memiliki peranan signifikan (Systemically Important Payment System).
Sistem BI-RTGS memberikan banyak manfaat, selain berfungsi meningkatkan kepastian penyelesaian akhir (settlement finality) setiap transaksi pembayaran, yang berarti mengurangi risiko penyelesaian akhir (minimizing settlement risk) , BI RTGS juga menjadi sarana transfer dana antar-bank yang praktis, cepat, efisien, aman dan handal.
BI-RTGS didisain untuk memastikan penyelesaian akhir dapat dilakukan secara gross settlement, real time, final dan irrevocable. Penyelesaian transaksi BI RTGS dilakukan per transaksi secara seketika dan tidak dapat dibatalkan.
BI-RTGS juga merupakan Settlement Processor. Sebagai settlement processor, BI-RTGS menjadi sarana penyelesaian akhir bagi transaksi pembayaran ritel, meliputi pembukuan hasil kliring yang diselenggarakan oleh BI (SKNBI) dan hasil kliring ATM/kartu debit/kartu kredit.
Berikut ini adalah data Tabel Transaksi RTGS Agregat periode Januari  2012-Februari 2013.
Tabel Transaksi RTGS Agregat
Periode
Nilai
(Miliar Rp)
Volume
(Satuan)
Februari 2013
5,969,171.38
1,372,615
Januari 2013
6,983,393.12
1,485,318
Desember 2012
7,316,091.94
1,559,903
November 2012
6,291,283.45
1,548,902
Oktober 2012
6,365,437.60
1,610,298
September 2012
6,672,392.19
1,387,092
Agustus 2012
6,414,790.39
1,392,014
Juli 2012
7,393,446.72
1,536,598
Juni 2012
7,688,022.49
1,461,735
Mei 2012
9,648,360.96
1,477,506
April 2012
10,200,543.64
1,361,976
Maret 2012
10,336,170.39
1,402,863
Februari 2012
10,391,327.73
1,375,369
Januari 2012
10,679,242.84
1,384,169

 Dari data diatas menunjukkan transaksi rtgs yang mengalami fluktuasi. Dari beberapa periode, pada bulan Februari Nilai transaksi RTGS yang paling kecil. Hal ini terjadi karena bencana banjir di Jakarta dan sekitarnya pada 16-18 Januari lalu. Seperti yang kita ketahui Jakarta adalah Kota dengan transaksi RTGS terbesar.
Direktur Grup Hubungan Masyarakat BI Difi. A. Johansyah. Pada 16-18 Januari, penyelenggaraan sistem pembayaran berjalan denterjadi penurunan transaksi yang signifikan, untuk RTGS dan SKNBI, karena aktivitas pebisnis terhambat, jadi tidak bisa ke bank.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar