Senin, 22 Oktober 2012

Analisis Jurnal : Impact Of Food Prices on Consumption


1.       Judul              : Impact Of Food Prices on Consumption 
2.      Pengarang      : Tatiana Andreyeva, PhD, Michael W. Long, MPH, and Kelly D. Brownell, PhD

3.      Latar Belakang
Mengingat usulan untuk meningkatkan diet dengan menggeser harga makanan, adalah penting untuk memahami bagaimana perubahan harga mempengaruhi permintaan untuk berbagai makanan. Penelitian ini bertujuan untuk memberkan ringkasan mengenai elasitas permintaan harga dan perilaku konsumen Amerika Serikat.
4.      Rumusan Masalah
a.      Bagaimana harga makanan mempengaruhi konsumsi?
b.      Selain  faktor harga, apa saja  yang dapat mempengaruhi konsumsi makanan?
5.      Metodologi
Penelitian ini meninjau semua yang berbasis studi di AS tentang elastisitas harga dan permintaan untuk kategori makanan pokok  untuk menentukan elastisitas harga rata-rata berdasarkan kategori dan menilai variasi estimasi dengan studi desain.
6.      Hasil Analisis
Fenomena yang terjadi di Amerika adalah elastisitas permintaan harga pada makanan tidak sehat lebih tinggi dari pada makanan sehat. Berdasarkan studi,31% yang memberikan perkiraan elastisitas harga daging sapi, 29% untuk daging babi, 14% untuk unggas, 10% untuk ikan, 15% untuk susu, 12% untuk keju, untuk sereal 12%, dan untuk buah dan sayuran 11%. Dari sini terlihat bahwa konsumsi pada makanan tidak sehat lebih tinggi dari pada makanan sehat.
Dalam menyelesaikan hal ini, peneliti berusaha menghubungkan pemberlakuan pajak dan subsidi untuk menganalisis dampaknya terhadap harga bahan makanan. Dengan menetapkan sejumlah pajak kepada bahan makanan yang kurang sehat, maka diharapkan permintaan akan bahan makanan yang kurang sehat menurun seiring dengan kenaikan harga karena pajak. Sebaliknya subsidi diberikan kepada bahan makanan sehat dengan tujuan untuk menurunkan harga sehingga permintaan akan bahan makanan sehat dapat meningkat, sehingga diharapkan dapat mengubah gaya hidup masyarakat Amerika Serikat menjadi lebih baik.
Dengan pemberlakuan subsidi terhadap harga buah buahan dan sayur mayur menyebabkan penurunan harga sebesar 10%, dan berhasil meningkatkan permintaan akan buah dan sayur sebesar 7,0% untuk buah dan 5,8% untuk sayur, besarnya penurunan harga rupanya tidak meningkatkan permintaan secara signifikan sehingga harga buah dan sayur dikatakan inelastis.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah,  walaupun subsidi telah diberikan, pada kenyataannya tidak dapat meningkatkan permintaan secara signifikan, dari kasus tersebut dapat diasumsikan bahwa, harga bukanlah satu-satunya faktor yang dapat menyebabkan buruknya gaya hidup sebagian masyarakat di Amerika Serikat yang dinilai dari tingginya konsumsi bahan makanan tidak sehat seperti fast food, namun ada hal lain yang mempengaruhi, salah satunya ialah gaya hidup. Orang-orang di negara maju cenderung memilih bahan makanan cepat saji dengan alasan efisiensi, sehingga sayuran dan buah-buahan yang tergolong bahan makanan sehat bersifat inelastic.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar