1.
Judul :
Impact Of Food Prices on Consumption
3.
Latar
Belakang
Mengingat
usulan untuk meningkatkan diet dengan menggeser harga makanan, adalah penting
untuk memahami bagaimana perubahan harga mempengaruhi permintaan untuk berbagai
makanan. Penelitian ini bertujuan untuk memberkan ringkasan mengenai elasitas
permintaan harga dan perilaku konsumen Amerika Serikat.
4.
Rumusan
Masalah
a.
Bagaimana
harga makanan mempengaruhi konsumsi?
b.
Selain
faktor harga, apa saja yang dapat mempengaruhi konsumsi makanan?
5.
Metodologi
Penelitian ini meninjau semua
yang berbasis studi di AS tentang elastisitas harga dan permintaan untuk
kategori makanan pokok untuk menentukan
elastisitas harga rata-rata berdasarkan kategori dan menilai variasi estimasi
dengan studi desain.
6.
Hasil
Analisis
Fenomena yang terjadi di
Amerika adalah elastisitas permintaan harga pada makanan tidak sehat lebih
tinggi dari pada makanan sehat. Berdasarkan studi,31% yang memberikan perkiraan
elastisitas harga daging sapi, 29% untuk daging babi, 14% untuk unggas, 10%
untuk ikan, 15% untuk susu, 12% untuk keju, untuk sereal 12%, dan untuk buah
dan sayuran 11%. Dari sini terlihat bahwa konsumsi pada makanan tidak sehat
lebih tinggi dari pada makanan sehat.
Dalam menyelesaikan hal
ini, peneliti berusaha menghubungkan pemberlakuan pajak dan subsidi untuk
menganalisis dampaknya terhadap harga bahan makanan. Dengan menetapkan sejumlah
pajak kepada bahan makanan yang kurang sehat, maka diharapkan permintaan akan
bahan makanan yang kurang sehat menurun seiring dengan kenaikan harga karena
pajak. Sebaliknya subsidi diberikan kepada bahan makanan sehat dengan tujuan
untuk menurunkan harga sehingga permintaan akan bahan makanan sehat dapat
meningkat, sehingga diharapkan dapat mengubah gaya hidup masyarakat Amerika
Serikat menjadi lebih baik.
Dengan pemberlakuan
subsidi terhadap harga buah buahan dan sayur mayur menyebabkan penurunan harga
sebesar 10%, dan berhasil meningkatkan permintaan akan buah dan sayur sebesar
7,0% untuk buah dan 5,8% untuk sayur, besarnya penurunan harga rupanya tidak
meningkatkan permintaan secara signifikan sehingga harga buah dan sayur
dikatakan inelastis.
Kesimpulan dari
penelitian ini adalah, walaupun subsidi
telah diberikan, pada kenyataannya tidak dapat meningkatkan permintaan secara
signifikan, dari kasus tersebut dapat diasumsikan bahwa, harga bukanlah
satu-satunya faktor yang dapat menyebabkan buruknya gaya hidup sebagian
masyarakat di Amerika Serikat yang dinilai dari tingginya konsumsi bahan
makanan tidak sehat seperti fast food, namun ada hal lain yang mempengaruhi,
salah satunya ialah gaya hidup. Orang-orang di negara maju cenderung memilih
bahan makanan cepat saji dengan alasan efisiensi, sehingga sayuran dan
buah-buahan yang tergolong bahan makanan sehat bersifat inelastic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar