Jumat, 12 Oktober 2012

Pergeseran Kurva Penawaran


Kurva penawaran adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah(kuantitas) barang yang ditawarkan. Kurva penawaran berslope positif, yaitu jika harga suatu barang naik maka kuantitas penawaran akan bertambah, dan sebaliknya.
Pada umumnya, kurva penawaran menaik dari kiri bawah ke kanan atas  yang berarti kurva penawaran memiliki sifat positif antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan. Namun, apabila kurva penawaran telah dipengaruhi oleh faktor – faktor diluar dari faktor harga maka akan terjadi peristiwa bergesernya kurva penawaran. Adapun faktor – faktor bukan harga yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran adalah :
1.      Prices of relevant resources (Harga barang lain yang terkait)
  1. Technology (Teknologi)
  2. Number of sellers ( Jumlah Penjual )
  3. Expectation of future prices ( Ekspektasi/ Ramalan harga di masa depan )
  4. Taxes and subsidies ( Pajak dan Subsidi )
  5. Government restrictions ( Pembatasan/Kebijakan Pemerintah )
A.     Kurva Penawaran bergeser ke kanan bawah, Penawaran meningkat.
a.jpg
            Pada kurva (a) yang terjadi adalah dimana kurva penawaran bergeser kesebelah kanan (Penawaran meningkat). Dimisalkan pada mulanya kurva penawaran baju adalah S1 kemudian menjadi S2 menggambarkan perubahan penawaran yang menyebabkan jumlah baju yang ditawarkan bertambah dari sebanyak 600 menjadi sebanyak 900 walaupun harga baju tersebut tetap seharga $ 25. Faktor -  faktor yang menyebabkan kurva penawaran baju tersebut bergeser kekanan ialah :
1.      Prices of relevant resources (Harga barang lain yang terkait)
Ada kemungkinan suatu kondisi dimana harga bahan baku suatu barang mengalami penurunan. Contohnya dalam memproduksi baju. Dalam kasus ini yang mengalami penurunan harga adalah bahan baku baju, yakni harga benang. Ketika harga benang mengalami penurunan, produsen baju akan menambahkan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli bahan baku tersebut. Dengan menjual baju jadi, dengan harga tetap, untung yang diterima produsen baju akan bertambah. Kondisi tersebut akan membuat masyarakat tertarik untuk menjadi produsen – produsen baju jadi dan membuat jumlah baju yang ditawarkan secara agregat bertambah jumlahnya.
Selain harga dari sumber daya yang membentuk barang tersebut Barang-barang substitusi dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. Misalkan, dikarenakan kenaikan biaya produksi di luar negeri, atau kenaikan tarif impor menyebabkan barang yang dimpor menjadi bertambah mahal harganya.
Contoh kasus lain :
-          Konsumen Baju impor sekarang lebih suka membeli baju buatan dalam negeri, sehingga permintaan terhadap baju produksi dalm negeri meningkat. Kenaikan permintaan ini menyebabkan para produsen baju dalam negeri meningkatkan hasil produksinya, sehingga penawaran baju meningkat.
-          Buku tulis impor naik, buku produk lokal akan banyak ditawarkan
-          Harga kopi naik, teh banyak ditawarkan
      Kesimpulannya adalah apabila barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah (kurva A), dan sebaliknya.
2.      Technology (Teknologi)
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-barang baru. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menyebabkan kenaikan dalam penawaran suatu barang. Pesatnya perkembangan teknologi dapat membantu pihak produsen baju untuk bertindak lebih efektif maupun lebih efisien. Adanya mesin – mesin jahit otomatis, mesin pewarna baju otomatis serta mesin – mesin lainnya dapat membuat pekerjaan – pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan oleh tenaga kerja manusia dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, kini hanya membutuhkan waktu yang sedikit untuk memproduksi baju dalam jumlah yang cukup banyak. Dengan demikian, produsen tidak lagi membutuhkan jumlah tenaga kerja manusia yang banyak dan dapat mengurangi biaya gaji . Melihat keuntungan yang ada karena efisien dan efektifnya mesin yang ada, akan membuat masyarakat tertarik untuk menjadi produsen baju dan membuat jumlah penawaran baju di pasar bertambah.
Contoh kasus lainnya :
Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan  sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan tersebut dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
3.      Number of sellers ( Jumlah Penjual )
Banyaknya jumlah penjual, juga akan membuat jumlah penawaran suatu barang dipasar bertambah. Banyaknya jumlah penjual, juga akan membuat jumlah penawaran suatu barang dipasar bertambah. Ada suatu kondisi dimana para penjual baju mengalami untung dalam melakukan usahanya. Hal ini dilihat sebagai peluang oleh masyarakat yang ingin meraih untung sama dengan para pedagang sebelumnya. Dengan semakin bertambahnya penjual baju , maka jumlah baju yang ditawarkan secara agregat pun turut semakin meningkat.
Contoh kasus lainnya :
Handphone blackberry banyak menarik minat masyarakat, akhirnya Para pedagang Handphone blackberry mendapat banyak keuntungan. Hal ini dilihat sebagai peluang oleh masyarakat yang ingin meraih untung sama dengan para pedagang sebelumnya. Dengan semakin bertambahnya penjual blackberry , maka jumlah blackberry yang ditawarkan secara agregat pun semakin meningkat.

4.      Expectation of future prices ( Ekspektasi/ Ramalan harga di masa depan )
Ketika ramalan harga dimasa depan suatu barang akan mengalami kenaikan, maka penawaran akan meningkat karena kecenderungan masyarakat untuk berekspektasi. Ketika masyarakat memperkirakan bahwa dimasa depan harga baju akan mengalami kenaikan, hal ini akan mendorong masyarakat untuk membeli baju lebih banyak pada masa kini. Oleh karena tingginya permintaan terhadap baju, maka produsen pun turut meningkatkan jumlah produksi usahanya, sehingga akan membuat jumlah penawaran baju pun turut meningkat.

5.      Taxes and subsidies ( Pajak dan Subsidi )
Besaran tingkat pajak maupun subsidi yang dikenakan pada produsen dapat juga mempengaruhi jumlah penawaran keseluruhan. Pajak dan subsidi dapat menggeser kurva penawaran. Pergeseran kurva tidak merubah harganya tetapi hanya merubah kuantitas barangnya. Pajak dan subsidi yang mempengaruhi jumlah barang dan bukan harga barang adalah pajak dan subsidi spesifik, karena dibebankan pada setiap unit barang bukan berdasarkan persentase tertentu dari harga jual.
Contoh kasus :
-          Ketika produsen baju memperoleh pendapatan dari usahanya, kemudian pendapatan tersebut harus digunakan untuk membayar pajak kepada pemerintah. Jika pajak yang ditetapkan pemerintah tidak cukup besar, maka masih banyak pendapatan yang diterima produsen yang dapat digunakan lagi untuk menggiatkan produksi bajunya, sehingga jumlah penawaran baju bertambah.
-          Begitupun dengan subsidi, ketika produsen mendapatkan bahan baku yang dikenakan subsidi oleh pemerintah, maka produsen dapat mengurangi jumlah biayanya dan mendapatkan keuntungan akan hal itu, sehingga dapat dialokasikan untuk meningkatkan jumlah produksi bajunya .
6.      Government restrictions ( Pembatasan/Kebijakan Pemerintah )
Pembatasan oleh pemerintah dapat berupa pembatasan  jumlah produksi, impor, pemberian kredit, dan pembatasan harga tertinggi dan terendah. Salah satu penyebab Penawaran menjadi meningkat adalah adanya Pembatasan impor. Pemerintah juga berperan penting terhadap besarnya penawaran dipasar. Sebagai contoh, ketika pemerintah mengambil kebijakan bahwa pemerintah melarang adanya impor berupa baju. Maka produsen baju dalam negeri tidak jadi mengalami masalah, karena dengan tidak adanya baju impor, harga produk baju dalam negeri tidak jadi mengalami kejatuhan. Produsen dalam negeri pun kembali akan memperoleh keuntungan yang dapat membuat masyarakat tergiur untuk berkecimpung dalam usaha baju. Dan ini akan membuat jumlah penawaran baju akan bertambah.
Contoh Kasus Lainnya:
Ketika pemerintah mengambil kebijakan bahwa pemerintah melarang adanya impor gula. Maka produsen gula dalam negeri tidak jadi mengalami masalah, karena dengan tidak adanya gula impor, harga gula dalam negeri tidak jadi mengalami kejatuhanSehingga semakin banyak produsen gula meningkatkan produksinya. Dan ini akan membuat jumlah penawaran gula akan meningkat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar