Pada
umumnya, kurva penawaran menaik dari kiri bawah ke kanan atas yang berarti kurva penawaran memiliki sifat
positif antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan. Namun, apabila kurva
penawaran telah dipengaruhi oleh faktor – faktor diluar dari faktor harga maka
akan terjadi peristiwa bergesernya kurva penawaran. Adapun faktor – faktor
bukan harga yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran adalah :
1.
Prices of relevant resources (Harga barang lain yang terkait)
- Technology (Teknologi)
- Number
of sellers (
Jumlah Penjual )
- Expectation
of future prices (
Ekspektasi/ Ramalan harga di masa depan )
- Taxes
and subsidies (
Pajak dan Subsidi )
- Government
restrictions (
Pembatasan/Kebijakan Pemerintah )
A.
Kurva Penawaran bergeser ke kanan bawah, Penawaran
meningkat.
Pada kurva (a) yang terjadi adalah dimana kurva
penawaran bergeser kesebelah kanan (Penawaran meningkat). Dimisalkan pada
mulanya kurva penawaran baju adalah S1 kemudian menjadi S2 menggambarkan
perubahan penawaran yang menyebabkan jumlah baju yang ditawarkan bertambah dari
sebanyak 600 menjadi sebanyak 900 walaupun harga baju tersebut tetap seharga $
25. Faktor - faktor yang menyebabkan kurva penawaran baju tersebut
bergeser kekanan ialah :
1.
Prices of relevant resources (Harga barang lain yang terkait)
Ada kemungkinan suatu kondisi dimana harga bahan baku
suatu barang mengalami penurunan. Contohnya dalam memproduksi baju. Dalam kasus
ini yang mengalami penurunan harga adalah bahan baku baju, yakni harga benang.
Ketika harga benang mengalami penurunan, produsen baju akan menambahkan
mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli bahan baku tersebut.
Dengan menjual baju jadi, dengan harga tetap, untung yang diterima produsen
baju akan bertambah. Kondisi tersebut akan membuat masyarakat tertarik untuk
menjadi produsen – produsen baju jadi dan membuat jumlah baju yang ditawarkan
secara agregat bertambah jumlahnya.
Selain harga dari sumber daya
yang membentuk barang tersebut Barang-barang substitusi dapat mempengaruhi penawaran suatu barang.
Misalkan, dikarenakan kenaikan biaya produksi di luar negeri, atau kenaikan
tarif impor menyebabkan barang yang dimpor menjadi bertambah mahal harganya.
Contoh kasus lain :
-
Konsumen Baju impor sekarang lebih suka membeli baju buatan dalam negeri,
sehingga permintaan terhadap baju produksi dalm negeri meningkat. Kenaikan
permintaan ini menyebabkan para produsen baju dalam negeri meningkatkan hasil
produksinya, sehingga penawaran baju meningkat.
-
Buku tulis impor naik, buku produk lokal akan banyak
ditawarkan
-
Harga kopi naik, teh banyak ditawarkan
Kesimpulannya adalah apabila
barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah (kurva A),
dan sebaliknya.
2.
Technology (Teknologi)
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya
produksi, dan menciptakan barang-barang baru. Dalam hubungannya dengan
penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menyebabkan kenaikan dalam penawaran
suatu barang. Pesatnya perkembangan teknologi dapat membantu pihak produsen
baju untuk bertindak lebih efektif maupun lebih efisien. Adanya mesin – mesin
jahit otomatis, mesin pewarna baju otomatis serta mesin – mesin lainnya dapat
membuat pekerjaan – pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan oleh tenaga kerja manusia
dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, kini hanya membutuhkan waktu yang
sedikit untuk memproduksi baju dalam jumlah yang cukup banyak. Dengan demikian,
produsen tidak lagi membutuhkan jumlah tenaga kerja manusia yang banyak dan
dapat mengurangi biaya gaji . Melihat keuntungan yang ada karena efisien dan
efektifnya mesin yang ada, akan membuat masyarakat tertarik untuk menjadi
produsen baju dan membuat jumlah penawaran baju di pasar bertambah.
Contoh kasus
lainnya :
Misalnya untuk menghasilkan 1 kg
gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar
Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan
mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya
tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan tersebut dapat
memproduksi gula pasir lebih banyak.
3.
Number of sellers ( Jumlah
Penjual )
Banyaknya jumlah penjual, juga akan membuat jumlah
penawaran suatu barang dipasar bertambah. Banyaknya jumlah penjual, juga akan membuat jumlah penawaran suatu barang
dipasar bertambah. Ada suatu kondisi dimana para penjual baju mengalami untung
dalam melakukan usahanya. Hal ini dilihat sebagai peluang oleh masyarakat yang
ingin meraih untung sama dengan para pedagang sebelumnya. Dengan semakin
bertambahnya penjual baju , maka jumlah baju yang ditawarkan secara agregat pun
turut semakin meningkat.
Contoh kasus
lainnya :
Handphone blackberry banyak menarik minat masyarakat,
akhirnya Para pedagang Handphone blackberry mendapat banyak keuntungan. Hal ini
dilihat sebagai peluang oleh masyarakat yang ingin meraih untung sama dengan
para pedagang sebelumnya. Dengan semakin bertambahnya penjual blackberry , maka
jumlah blackberry yang ditawarkan secara agregat pun semakin meningkat.
4.
Expectation of future prices (
Ekspektasi/ Ramalan harga di masa depan )
Ketika ramalan harga dimasa depan suatu barang akan
mengalami kenaikan, maka penawaran akan meningkat karena kecenderungan
masyarakat untuk berekspektasi. Ketika masyarakat memperkirakan bahwa dimasa
depan harga baju akan mengalami kenaikan, hal ini akan mendorong masyarakat
untuk membeli baju lebih banyak pada masa kini. Oleh karena tingginya
permintaan terhadap baju, maka produsen pun turut meningkatkan jumlah produksi
usahanya, sehingga akan membuat jumlah penawaran baju pun turut meningkat.
5.
Taxes and subsidies ( Pajak dan
Subsidi )
Besaran tingkat pajak maupun subsidi yang dikenakan
pada produsen dapat juga mempengaruhi jumlah penawaran keseluruhan. Pajak dan subsidi dapat menggeser
kurva penawaran. Pergeseran kurva tidak merubah harganya tetapi hanya merubah
kuantitas barangnya. Pajak dan subsidi yang mempengaruhi jumlah barang dan
bukan harga barang adalah pajak dan subsidi spesifik, karena dibebankan pada setiap
unit barang bukan berdasarkan persentase tertentu dari harga jual.
Contoh kasus :
-
Ketika
produsen baju memperoleh pendapatan dari usahanya, kemudian pendapatan tersebut
harus digunakan untuk membayar pajak kepada pemerintah. Jika pajak yang
ditetapkan pemerintah tidak cukup besar, maka masih banyak pendapatan yang
diterima produsen yang dapat digunakan lagi untuk menggiatkan produksi bajunya,
sehingga jumlah penawaran baju bertambah.
-
Begitupun
dengan subsidi, ketika produsen mendapatkan bahan baku yang dikenakan subsidi
oleh pemerintah, maka produsen dapat mengurangi jumlah biayanya dan mendapatkan
keuntungan akan hal itu, sehingga dapat dialokasikan untuk meningkatkan jumlah
produksi bajunya .
6. Government
restrictions (
Pembatasan/Kebijakan Pemerintah )
Pembatasan
oleh pemerintah dapat berupa pembatasan jumlah produksi, impor, pemberian kredit, dan pembatasan harga
tertinggi dan terendah. Salah satu penyebab Penawaran menjadi meningkat adalah
adanya Pembatasan impor. Pemerintah
juga berperan penting terhadap besarnya penawaran dipasar. Sebagai contoh,
ketika pemerintah mengambil kebijakan bahwa pemerintah melarang adanya impor
berupa baju. Maka produsen baju dalam negeri tidak jadi mengalami masalah,
karena dengan tidak adanya baju impor, harga produk baju dalam negeri tidak
jadi mengalami kejatuhan. Produsen dalam negeri pun kembali akan memperoleh
keuntungan yang dapat membuat masyarakat tergiur untuk berkecimpung dalam usaha
baju. Dan ini akan membuat jumlah penawaran baju akan bertambah.
Contoh Kasus Lainnya:
Ketika
pemerintah mengambil kebijakan bahwa pemerintah melarang adanya impor gula.
Maka produsen gula dalam negeri tidak jadi mengalami masalah, karena dengan
tidak adanya gula impor, harga gula dalam negeri tidak jadi mengalami
kejatuhanSehingga semakin banyak produsen gula meningkatkan produksinya. Dan
ini akan membuat jumlah penawaran gula akan meningkat.
B.
Kurva Penawaran bergeser ke kanan bawah, Penawaran
meningkat.
Pada kurva
penawaran (b), yang terjadi adalah dimana kurva penawaran bergeser kesebelah
kiri. Dimisalkan pada mulanya kurva penawaran adalah S1 kemudian menjadi S2
menggambarkan perubahan penawaran yang menyebabkan jumlah barang yang
ditawarkan berkurang dari sebanyak 600 menjadi sebanyak 300 walaupun harga
barang tersebut tetap seharga $ 25. Faktor - faktor yang menyebabkan
kurva penawaran barang tersebut bergeser kekiri ialah :
1.
Prices of relevant resources (Harga barang lain yang terkait)
Ada kemungkinan suatu kondisi dimana
harga bahan baku suatu barang mengalami kenaikan. Dalam kasus ini yang
mengalami kenaikan harga adalah bahan baku baju, yakni harga benang. Ketika
harga benang mengalami kenaikan, produsen baju akan menambahkan jumlah biaya
yang harus dikeluarkan untuk membeli bahan baku tersebut. Dengan menjual baju
jadi, dengan harga tetap, untung yang diterima produsen baju akan berkurang
atau bahkan merugi. Kondisi tersebut akan membuat masyarakat tidak tertarik
untuk menjadi produsen – produsen baju jadi dan membuat jumlah penawaran baju
berkurang
Contoh Kasus
lainnya :
-
Selain itu, Barang Komplementer juga dapat mempengaruhi penawaran.
-
Contoh kasus : Mobil dan bensin. Apabila
harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk membeli mobil akan turun,
sehingga para produsen mobil akan menurunkan penawarannya.
-
Kesimpulannya adalah apabila barang komplemen, apabila harga barang
komplemen naik, maka penawaran suatu barang akan berkurang kurva (b), dan
sebaliknya.
2.
Technology (Teknologi)
Teknologi memang selalu berkembang dari hari ke hari.
Mesin – mesin kian canggih dalam perkembangannya. Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan adanya mesin canggih serta berteknologi tinggi, namun kurang
efektif serta efisien. Para produsen baju menggunakan mesin dalam mencetak
motif gambar baju, kualiatas gambar yang dihasilkan memang benar sangat baik,
akan tetapi, dibutuhkan waktu yang sedikit lebih lama ketimbang mesin sejenis
tetapi bukan berteknologi terbaru. Hal ini tentunya akan mengganggu
produkitivitas produsen baju dan mengurangi penawaran baju.
3.
Number of sellers ( Jumlah
Penjual )
Pada suatu ketika, ternyata para penjual baju
mengalami kerugian, masayarakat luas melihat bahwa memiliki usaha dalam bentuk
menjual baju tidaklah memiliki keuntungan dan tidak berprospek baik, maka hanya
sebagian kecil yang memilih menjadi penjual baju sehingga jumlah penjual baju
pun berkurang. Adapun penawaran baju pun berkurang karena jumlah penjual baju
pun sedikit.
Contoh kasus
lainnya:
Persaingan antara Iphone dan Blackberry di pasaran
semakin memanas. Akibatnya banyak masyarakat yang beralih ke Iphone karena
lebih canggih daripada Blackberry. Akhirnya para produsen beralih ke Iphone dan
menurunkan produksi Handphone blackberry. Sehingga Penawaran akan
Blackberry semakin menurun.
4.
Expectation of future prices (
Ekspektasi/ Ramalan harga di masa depan )
Pada saat masyarakat meramalkan bahwa kedepannya harga
baju jadi akan mengalami penurunan, maka masyarakat akan menunda pembelian baju
pada saat kini dan memilih untuk menunggu pada saat harga telah turun. Dengan
adanya perilaku seperti ini produsen baju akan mengurangi jumlah produksinya,
karena kurangnya minat konsumen pada baju di masa kini, ini kan mengurangi
penawaran baju secara meyeluruh
Contoh kasus
lainnya:
Pada saat
masyarakat meramalkan bahwa kedepannya harga cabe akan mengalami penurunan
ketika harga cabe untuk sementara naik, maka masyarakat akan menunda pembelian
cabe pada saat kini dan memilih untuk menunggu pada saat harga telah turun.
Dengan adanya perilaku seperti ini petani cabe akan mengurangi jumlah
produksinya, karena kurangnya minat konsumen pada cabe saat ini, hal ini akan
mengurangi penawaran baju secara meyeluruh.
5.
Taxes and subsidies ( Pajak dan
Subsidi )
Ketika produsen baju memperoleh pendapatan dari
usahanya, kemudian pendapatan tersebut harus digunakan untuk membayar pajak
kepada pemerintah. Jika pajak yang ditetapkan pemerintah cukup besar, maka
tidak banyak pendapatan yang diterima produsen yang dapat digunakan lagi untuk
menggiatkan produksi bajunya, sehingga jumlah penawaran baju berkurang,
Begitupun dengan subsidi, ketika produsen mendapatkan
bahan baku yang tidak dikenakan subsidi oleh pemerintah, maka produsen
tidak mengurangi jumlah biayanya, bahkan produsen baju bisa saja merugi,
sehingga tidak dapat meningkatkan jumlah produksi bajunya .
6.
Government restrictions ( Pembatasan/Kebijakan Pemerintah )
Jika pemerintah memberlakukan
kebijakan penurunan jumlah barang yang boleh di produksi, penurunan pembatasan
pemberian kredit, dan melakukan pembatasan harga tertinggi maka jumlah barang
yang akan ditawarkan akan menurun pula. Dengan adanya penurunan pembatasan
jumlah barang yang diproduksi maka produsen akan mengurangi jumlah barang yang
akan ia tawarkan. Dan penurunan pembatasan pemberian kredit juga akan otomatis
menurunkan jumlah barang yang ditawarkan karena modal yang tersedia lebih
sedikit maka jumlah yang dihasilkan pun sedikit. Sedangkan penetapan harga
tertinggi cenderung mengurangi penawaran karena harganya di bawah harga
keseimbangan pasar sehingga keuntungan yang diperoleh lebih sedikit. Ketiga hal
tersebut akan menggeser kurva ke arah kiri atas kurva (b), yaitu penurunan
jumlah barang yang ditawarkan.
Pemerintah juga berperan penting terhadap besarnya
penawaran dipasar. Sebagai contoh, ketika pemerintah mengambil kebijakan bahwa
pemerintah menganjurkan adanya impor berupa baju. Maka produsen baju dalam
negeri akan mengalami masalah, karena dengan adanya baju impor, harga produk
baju dalam negeri mengalami kejatuhan. Melihat keadaan tersebut, masyarakat
tidak tertarik untuk menjadi produsen baju karena besarnya hambatan yang ada,
sehingga akan mempengaruhi berkurangnya penawaran baju dalam negeri.
Contoh kasus
lainnya:
Pemerintah juga berperan penting terhadap besarnya
penawaran dipasar. Sebagai contoh, ketika pemerintah mengambil kebijakan bahwa
pemerintah menganjurkan adanya impor berupa kentang Maka petani kentang dalam
negeri akan mengalami masalah, karena dengan adanya kentang impor, harga
kentang dalam negeri mengalami kejatuhan. Melihat keadaan tersebut, masyarakat
tidak tertarik untuk menjadi petani kentang karena besarnya hambatan yang ada,
sehingga akan mempengaruhi berkurangnya penawaran kentang dalam negeri.
Sumber&
Refrensi :
1.
http://ananggabhi.blogspot.com/2011/11/pergeseran-kurva-penawaran.html
2.
http:/nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/prihantoro
3. Buku
Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar (Prathama mandala & Mandala Manurung)
Mata
Kuliah Teori Ekonomi 1-SMAK05-03 Dr.Prihantoro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar