Sabtu, 13 Oktober 2012

Pergeseran kurva Penawaran


Pada umumnya, kurva penawaran menaik dari kiri bawah ke kanan atas  yang berarti kurva penawaran memiliki sifat positif antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan. Namun, apabila kurva penawaran telah dipengaruhi oleh faktor – faktor diluar dari faktor harga maka akan terjadi peristiwa bergesernya kurva penawaran. Adapun faktor – faktor bukan harga yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran adalah :
1.      Prices of relevant resources (Harga barang lain yang terkait)
  1. Technology (Teknologi)
  2. Number of sellers ( Jumlah Penjual )
  3. Expectation of future prices ( Ekspektasi/ Ramalan harga di masa depan )
  4. Taxes and subsidies ( Pajak dan Subsidi )
  5. Government restrictions ( Pembatasan/Kebijakan Pemerintah )
A.     Kurva Penawaran bergeser ke kanan bawah, Penawaran meningkat.

Pada kurva (a) yang terjadi adalah dimana kurva penawaran bergeser kesebelah kanan (Penawaran meningkat). Dimisalkan pada mulanya kurva penawaran baju adalah S1 kemudian menjadi S2 menggambarkan perubahan penawaran yang menyebabkan jumlah baju yang ditawarkan bertambah dari sebanyak 600 menjadi sebanyak 900 walaupun harga baju tersebut tetap seharga $ 25. Faktor -  faktor yang menyebabkan kurva penawaran baju tersebut bergeser kekanan ialah :
1.      Prices of relevant resources (Harga barang lain yang terkait)
Ada kemungkinan suatu kondisi dimana harga bahan baku suatu barang mengalami penurunan. Contohnya dalam memproduksi baju. Dalam kasus ini yang mengalami penurunan harga adalah bahan baku baju, yakni harga benang. Ketika harga benang mengalami penurunan, produsen baju akan menambahkan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli bahan baku tersebut. Dengan menjual baju jadi, dengan harga tetap, untung yang diterima produsen baju akan bertambah. Kondisi tersebut akan membuat masyarakat tertarik untuk menjadi produsen – produsen baju jadi dan membuat jumlah baju yang ditawarkan secara agregat bertambah jumlahnya.
Selain harga dari sumber daya yang membentuk barang tersebut Barang-barang substitusi dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. Misalkan, dikarenakan kenaikan biaya produksi di luar negeri, atau kenaikan tarif impor menyebabkan barang yang dimpor menjadi bertambah mahal harganya.
Contoh kasus lain :
-          Konsumen Baju impor sekarang lebih suka membeli baju buatan dalam negeri, sehingga permintaan terhadap baju produksi dalm negeri meningkat. Kenaikan permintaan ini menyebabkan para produsen baju dalam negeri meningkatkan hasil produksinya, sehingga penawaran baju meningkat.
-          Buku tulis impor naik, buku produk lokal akan banyak ditawarkan
-          Harga kopi naik, teh banyak ditawarkan
      Kesimpulannya adalah apabila barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah (kurva A), dan sebaliknya.
2.      Technology (Teknologi)
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-barang baru. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menyebabkan kenaikan dalam penawaran suatu barang. Pesatnya perkembangan teknologi dapat membantu pihak produsen baju untuk bertindak lebih efektif maupun lebih efisien. Adanya mesin – mesin jahit otomatis, mesin pewarna baju otomatis serta mesin – mesin lainnya dapat membuat pekerjaan – pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan oleh tenaga kerja manusia dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, kini hanya membutuhkan waktu yang sedikit untuk memproduksi baju dalam jumlah yang cukup banyak. Dengan demikian, produsen tidak lagi membutuhkan jumlah tenaga kerja manusia yang banyak dan dapat mengurangi biaya gaji . Melihat keuntungan yang ada karena efisien dan efektifnya mesin yang ada, akan membuat masyarakat tertarik untuk menjadi produsen baju dan membuat jumlah penawaran baju di pasar bertambah.
Contoh kasus lainnya :
Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan  sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan tersebut dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
3.      Number of sellers ( Jumlah Penjual )
Banyaknya jumlah penjual, juga akan membuat jumlah penawaran suatu barang dipasar bertambah. Banyaknya jumlah penjual, juga akan membuat jumlah penawaran suatu barang dipasar bertambah. Ada suatu kondisi dimana para penjual baju mengalami untung dalam melakukan usahanya. Hal ini dilihat sebagai peluang oleh masyarakat yang ingin meraih untung sama dengan para pedagang sebelumnya. Dengan semakin bertambahnya penjual baju , maka jumlah baju yang ditawarkan secara agregat pun turut semakin meningkat.
Contoh kasus lainnya :
Handphone blackberry banyak menarik minat masyarakat, akhirnya Para pedagang Handphone blackberry mendapat banyak keuntungan. Hal ini dilihat sebagai peluang oleh masyarakat yang ingin meraih untung sama dengan para pedagang sebelumnya. Dengan semakin bertambahnya penjual blackberry , maka jumlah blackberry yang ditawarkan secara agregat pun semakin meningkat.

4.      Expectation of future prices ( Ekspektasi/ Ramalan harga di masa depan )
Ketika ramalan harga dimasa depan suatu barang akan mengalami kenaikan, maka penawaran akan meningkat karena kecenderungan masyarakat untuk berekspektasi. Ketika masyarakat memperkirakan bahwa dimasa depan harga baju akan mengalami kenaikan, hal ini akan mendorong masyarakat untuk membeli baju lebih banyak pada masa kini. Oleh karena tingginya permintaan terhadap baju, maka produsen pun turut meningkatkan jumlah produksi usahanya, sehingga akan membuat jumlah penawaran baju pun turut meningkat.

5.      Taxes and subsidies ( Pajak dan Subsidi )
Besaran tingkat pajak maupun subsidi yang dikenakan pada produsen dapat juga mempengaruhi jumlah penawaran keseluruhan. Pajak dan subsidi dapat menggeser kurva penawaran. Pergeseran kurva tidak merubah harganya tetapi hanya merubah kuantitas barangnya. Pajak dan subsidi yang mempengaruhi jumlah barang dan bukan harga barang adalah pajak dan subsidi spesifik, karena dibebankan pada setiap unit barang bukan berdasarkan persentase tertentu dari harga jual.
Contoh kasus :
-          Ketika produsen baju memperoleh pendapatan dari usahanya, kemudian pendapatan tersebut harus digunakan untuk membayar pajak kepada pemerintah. Jika pajak yang ditetapkan pemerintah tidak cukup besar, maka masih banyak pendapatan yang diterima produsen yang dapat digunakan lagi untuk menggiatkan produksi bajunya, sehingga jumlah penawaran baju bertambah.
-          Begitupun dengan subsidi, ketika produsen mendapatkan bahan baku yang dikenakan subsidi oleh pemerintah, maka produsen dapat mengurangi jumlah biayanya dan mendapatkan keuntungan akan hal itu, sehingga dapat dialokasikan untuk meningkatkan jumlah produksi bajunya .
6.      Government restrictions ( Pembatasan/Kebijakan Pemerintah )
Pembatasan oleh pemerintah dapat berupa pembatasan  jumlah produksi, impor, pemberian kredit, dan pembatasan harga tertinggi dan terendah. Salah satu penyebab Penawaran menjadi meningkat adalah adanya Pembatasan impor. Pemerintah juga berperan penting terhadap besarnya penawaran dipasar. Sebagai contoh, ketika pemerintah mengambil kebijakan bahwa pemerintah melarang adanya impor berupa baju. Maka produsen baju dalam negeri tidak jadi mengalami masalah, karena dengan tidak adanya baju impor, harga produk baju dalam negeri tidak jadi mengalami kejatuhan. Produsen dalam negeri pun kembali akan memperoleh keuntungan yang dapat membuat masyarakat tergiur untuk berkecimpung dalam usaha baju. Dan ini akan membuat jumlah penawaran baju akan bertambah.
Contoh Kasus Lainnya:
Ketika pemerintah mengambil kebijakan bahwa pemerintah melarang adanya impor gula. Maka produsen gula dalam negeri tidak jadi mengalami masalah, karena dengan tidak adanya gula impor, harga gula dalam negeri tidak jadi mengalami kejatuhanSehingga semakin banyak produsen gula meningkatkan produksinya. Dan ini akan membuat jumlah penawaran gula akan meningkat.

B.     Kurva Penawaran bergeser ke kanan bawah, Penawaran meningkat.

Pada kurva penawaran (b), yang terjadi adalah dimana kurva penawaran bergeser kesebelah kiri. Dimisalkan pada mulanya kurva penawaran adalah S1 kemudian menjadi S2 menggambarkan perubahan penawaran yang menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan berkurang dari sebanyak 600 menjadi sebanyak 300 walaupun harga barang tersebut tetap seharga $ 25. Faktor -  faktor yang menyebabkan kurva penawaran barang tersebut bergeser kekiri ialah :
1.      Prices of relevant resources (Harga barang lain yang terkait)
Ada kemungkinan suatu kondisi dimana harga bahan baku suatu barang mengalami kenaikan. Dalam kasus ini yang mengalami kenaikan harga adalah bahan baku baju, yakni harga benang. Ketika harga benang mengalami kenaikan, produsen baju akan menambahkan jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli bahan baku tersebut. Dengan menjual baju jadi, dengan harga tetap, untung yang diterima produsen baju akan berkurang atau bahkan merugi. Kondisi tersebut akan membuat masyarakat tidak tertarik untuk menjadi produsen – produsen baju jadi dan membuat jumlah penawaran baju berkurang
Contoh Kasus lainnya :
-          Selain itu, Barang Komplementer juga dapat mempengaruhi penawaran.
-          Contoh kasus : Mobil dan bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk membeli mobil akan turun, sehingga para produsen mobil akan menurunkan penawarannya.
-          Kesimpulannya adalah apabila barang komplemen, apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang akan berkurang kurva (b), dan sebaliknya.
2.      Technology (Teknologi)
Teknologi memang selalu berkembang dari hari ke hari. Mesin – mesin kian canggih dalam perkembangannya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya mesin canggih serta berteknologi tinggi, namun kurang efektif serta efisien. Para produsen baju menggunakan mesin dalam mencetak motif gambar baju, kualiatas gambar yang dihasilkan memang benar sangat baik, akan tetapi, dibutuhkan waktu yang sedikit lebih lama ketimbang mesin sejenis tetapi bukan berteknologi terbaru. Hal ini tentunya akan mengganggu produkitivitas produsen baju dan mengurangi penawaran baju.
3.      Number of sellers ( Jumlah Penjual )
Pada suatu ketika, ternyata para penjual baju mengalami kerugian, masayarakat luas melihat bahwa memiliki usaha dalam bentuk menjual baju tidaklah memiliki keuntungan dan tidak berprospek baik, maka hanya sebagian kecil yang memilih menjadi penjual baju sehingga jumlah penjual baju pun berkurang. Adapun penawaran baju pun berkurang karena jumlah penjual baju pun sedikit.
Contoh kasus lainnya:
Persaingan antara Iphone dan Blackberry di pasaran semakin memanas. Akibatnya banyak masyarakat yang beralih ke Iphone karena lebih canggih daripada Blackberry. Akhirnya para produsen beralih ke Iphone dan menurunkan produksi Handphone blackberry. Sehingga Penawaran akan Blackberry  semakin menurun.

4.      Expectation of future prices ( Ekspektasi/ Ramalan harga di masa depan )
Pada saat masyarakat meramalkan bahwa kedepannya harga baju jadi akan mengalami penurunan, maka masyarakat akan menunda pembelian baju pada saat kini dan memilih untuk menunggu pada saat harga telah turun. Dengan adanya perilaku seperti ini produsen baju akan mengurangi jumlah produksinya, karena kurangnya minat konsumen pada baju di masa kini, ini kan mengurangi penawaran baju secara meyeluruh
Contoh kasus lainnya:
Pada saat masyarakat meramalkan bahwa kedepannya harga cabe akan mengalami penurunan ketika harga cabe untuk sementara naik, maka masyarakat akan menunda pembelian cabe pada saat kini dan memilih untuk menunggu pada saat harga telah turun. Dengan adanya perilaku seperti ini petani cabe akan mengurangi jumlah produksinya, karena kurangnya minat konsumen pada cabe saat ini, hal ini akan mengurangi penawaran baju secara meyeluruh.

5.      Taxes and subsidies ( Pajak dan Subsidi )
Ketika produsen baju memperoleh pendapatan dari usahanya, kemudian pendapatan tersebut harus digunakan untuk membayar pajak kepada pemerintah. Jika pajak yang ditetapkan pemerintah cukup besar, maka tidak banyak pendapatan yang diterima produsen yang dapat digunakan lagi untuk menggiatkan produksi bajunya, sehingga jumlah penawaran baju berkurang,
Begitupun dengan subsidi, ketika produsen mendapatkan bahan baku yang tidak dikenakan subsidi oleh pemerintah, maka produsen  tidak mengurangi jumlah biayanya, bahkan produsen baju bisa saja merugi, sehingga tidak dapat meningkatkan jumlah produksi bajunya .

6.       Government restrictions ( Pembatasan/Kebijakan Pemerintah )
Jika pemerintah memberlakukan kebijakan penurunan jumlah barang yang boleh di produksi, penurunan pembatasan pemberian kredit, dan melakukan pembatasan harga tertinggi maka jumlah barang yang akan ditawarkan akan menurun pula. Dengan adanya penurunan pembatasan jumlah barang yang diproduksi maka produsen akan mengurangi jumlah barang yang akan ia tawarkan. Dan penurunan pembatasan pemberian kredit juga akan otomatis menurunkan jumlah barang yang ditawarkan karena modal yang tersedia lebih sedikit maka jumlah yang dihasilkan pun sedikit. Sedangkan penetapan harga tertinggi cenderung mengurangi penawaran karena harganya di bawah harga keseimbangan pasar sehingga keuntungan yang diperoleh lebih sedikit. Ketiga hal tersebut akan menggeser kurva ke arah kiri atas kurva (b), yaitu penurunan jumlah barang yang ditawarkan.
Pemerintah juga berperan penting terhadap besarnya penawaran dipasar. Sebagai contoh, ketika pemerintah mengambil kebijakan bahwa pemerintah menganjurkan adanya impor berupa baju. Maka produsen baju dalam negeri akan mengalami masalah, karena dengan adanya baju impor, harga produk baju dalam negeri mengalami kejatuhan. Melihat keadaan tersebut, masyarakat tidak tertarik untuk menjadi produsen baju karena besarnya hambatan yang ada, sehingga akan mempengaruhi berkurangnya penawaran baju dalam negeri.

Contoh kasus lainnya:
Pemerintah juga berperan penting terhadap besarnya penawaran dipasar. Sebagai contoh, ketika pemerintah mengambil kebijakan bahwa pemerintah menganjurkan adanya impor berupa kentang Maka petani kentang dalam negeri akan mengalami masalah, karena dengan adanya kentang impor, harga kentang dalam negeri mengalami kejatuhan. Melihat keadaan tersebut, masyarakat tidak tertarik untuk menjadi petani kentang karena besarnya hambatan yang ada, sehingga akan mempengaruhi berkurangnya penawaran kentang dalam negeri.
Sumber& Refrensi :
1. http://ananggabhi.blogspot.com/2011/11/pergeseran-kurva-penawaran.html
2. http:/nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/prihantoro
3. Buku Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar (Prathama mandala & Mandala Manurung)
Mata Kuliah Teori Ekonomi 1-SMAK05-03  Dr.Prihantoro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar